“PKS itu lawan politik utama saya selama di Golkar,” katanya.
Mandor Zaenal Mantap Bergabung bersama PKS |
“Sejak SMK saya sudah sering berantem dan mabok,” ungkap lelaki kelahiran 15 Desember 1982 itu.
Peristiwa malam itu tak pernah dilupakan Zaenal. Ia sama sekali tak menduga jalan hidupnya akan berubah 180 derajat.
“Kalimat yang disampaikan Pak Zainudhin lembut dan santun. Berbeda dengan partai yang saya dukung selama ini,” ujar ayah dua anak itu.
Keputusannya mendukung PKS kian mantap setelah melihat sendiri bagaimana cara anggota dewan, caleg dan kader PKS memperlakukan warganya.
“Mereka terus bersilaturahmi dengan kami. Beda dengan yang lain. Ngasih uang Rp 50.000 setelah itu susah dihubungi,” ungkap Zaenal berapi-api.
Dukungan Mandor Zaenal memang bukan basa-basi. Malam Ahad, (4/1) lalu di rumahnya, kebetulan saya menghadiri pertemuan antara tokoh dan warga Kampung Siluman dengan caleg PKS: DR Mardani Ali Sera (DPR), Ust. Sa’dan (Provinsi) dan Ust. Zainudhin (Kabupaten Bekasi). Meski malam telah larut, Bang Zaenal, begitu kami menyapanya, sangat antusias. Sekitar 100 orang hadir. Termasuk para mandor yang sekarang mengikuti jejak Bang zaenal: mendukung PKS.
“Niat saya ibadah kepada Allah,” katanya singkat saat ditanya motivasinya mendukung PKS.
Bang Zaenal memang bukan Umar bin Khaththab. Tapi dari kisah ini kita bisa belajar betapa Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada partai dakwah ini dari jalan yang tak pernah kita duga. Allah akan selalu memberikan kita sosok yang tepat sesuai dengan zamannya selama kita terus istiqomah memperjuangan kebenaran dan kebaikan. Wallahu’alam.
*by Erwyn Kurniawan
@Erwyn 2002
No comments:
Post a Comment