LOGIKA TERBALIK TENTANG PKS
bicara tentang PKS dan segala
isinya memang selalu menarik; apalagi kalau yang dibicarakan atau
dibahas adalah bahan yang dicari cari, seperti kasus atau hal negatif
yang 'berbau' tentang PKS
tangan tangan gatal yang setiap saat
dan setiap waktu setia menggoggling berita atau informasi apapun yang
bernilai negatif tentang PKS dengan didasari pemikiran 'asal PKS jatuh, asal PKS jangan dipilih'; akhirnya menjadi motivasi hidup untuk anti kepada PKS
sekarang saya ingin berikan logika terbalik dari pemikiran pemikiran negatif tentang PKS
pertama,
bicara PKS bagi yang berpikiran mesum; pasti ujung ujungnya PKS tak lebih dari fustun, video porno dan kawin lagi
LOGIKA TERBALIK;
PKS lewat menteri menkominfo yaitu tifatul sembiring, telah berhasil
menutup 1 juta situs porno dari media internet yang biasa dikonsumsi
kalangan pelajar
tentang arifinto yang ketangkap kamera photo
sedang membuka situs porno itu adalah settingan terstruktur; bukan
sebuah pembelaan; fakta nya arifinto menerima kiriman link (ingat
menerima kiriman alamat link); seperti kita yang biasa juga mendapatkan
kiriman alamat link link ketika bersosialisasi didunia maya; ada link
pengobatan ada link yang mengarah ke situs porno yang berisi spam atau
virus terkait informasi tentang darin mumtazah; perlu publik
paham, LHI menikahi darin mumtazah secara syah menurut agama dan bukan
melakukan perbuatan zina. mengapa fenomena zina yang dipraktekkan
artis dan pesohor negeri ini di dukung dan dibela SEMENTARA yang jelas
menikah secara syah secara hukum agama dan negara seperti LHI dan darin
mumtazah itu menjadi bahan celaan
kedua,
bicara PKS tak lebih dari bicara partai korupsi sapi; pemimpin nya yang korupsi sapi
LOGIKA TERBALIK,
di Pengadilan Tipikor bertolak belakang dengan opini yang dibangun
sejumlah media selama ini. Fathanah mengakui hanya mencatut nama Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) dan Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), padahal
sebenarnya mereka tidak terlibat. Pun dengan uang Rp 1 milyar yang
diterimanya dan kemudian disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Fathanah mengakui sebenarnya tidak ada tujuan memberikan uang tersebut
kepada LHI.
"Saya tidak katakan uang itu untuk Ustadz Luthfi. Saya cuma mengatakan kalau ada waktu bolehkah ketemu? Tapi tujuan untuk memberi itu enggak ada," kata Fathanah. Lebih lanjut Fathanah mengatakan, rencana pemberian uang itu hanya sebagai bentuk wacana yang dia bicarakan sebelumnya bersama Dirut PT Indoguna Utama
Maria Elizabeth Liman. "Tapi bukan untuk Ustadz Luthfi, karena dengan
Ibu Elizabeth hanya berwacana saja seperti itu," tambahnya. ( http://m.youtube.com/watch?v=hM4XSpoOpdU )
mengenai kuota daging impor sapi
Staf Ahli Menteri Pertanian (Mentan) Bidang Investasi Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturroso, mengatakan ..." empat pejabat paling bertanggung jawab soal penambahan kuota impor daging sapi itu adalah Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan, Direktur Jenderal Perindustrian Kementerian
Perindustrian, dan Deputi Menteri Koordinator Perekonomian.
di tangan empat pejabat itu nasib kuota impor ditentukan. "(Rincian
kebutuhan kuota impor daging sapi) dibahas di eselon satu, dan kemudian
dilaporkan ke Menteri Perekonomian, Pak Hatta Rajasa ,"..
( http://m.merdeka.com/peristiwa/saksi-kuota-impor-daging-tanggung-jawab-4-pejabat-kementerian.html )
dan mengenai uang 1 milyar pada kasus suap kuota impor; yang menerima uang itu adalah fathanah bukan LHI
Berdasarkan fakta persidangan, menurut penasihat hukum Luthfi, terbukti
uang Rp 1 miliar juga tidak pernah sampai kepada LHI. Fathanah sempat
mengambil uang Rp 10 juta. Fathanah juga menghubungi orang dari
perusahaan showroom mobil dan perusahaan desain furniture.
( http://m.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/12/05/mxazn6-pengacara-uang-indoguna-tak-pernah-sampai-ke-lhi )
ketiga,
bicara PKS selalu terkait partai terbuka dan mulai jauh dari nilai dakwah dan islami
LOGIKA TERBALIK
yang menggerakkan anti jaringan islam liberal selama ini siapa? kalo bukan kader kader PKS
maka pantas seorang ulil absar abdallah dan zuhairi misrawi sangat
kuatir dan benci kalo PKS bisa besar dan banyak suaranya ( fakta )
Saya katakan: Pemahaman Islam sebagian kader PKS, terutama di akar
rumput, bisa membahayakan Indonesia, krn eksklusif, intoleran. (@ulil in
twitter)
bukankah yang ditakutkan kaum liberal itu adalah justru besarnya kekuatan PKS yang dikenal lebih islamis
dengab memberi argumen persepsi bahwa PKS telah berubah; harusnya melek membaca fakta partai mana yang kader wanitanya tetap istiqomah memakau hijab (jilbab) sesuai syariah; hanya PKS nomor 3 lah pelopornya
partai mana yang kader kadernya tetap membina generasi penerus bangsa agar terjaga akhlaknya; hanya PKS nomor 3 lah pelopornya
partai mana yang kader kadernya tetap menjaga hafalan dan ngaji Al
Qur'an setiap saat dan setiap waktu; hanya PKS nomor tiga lah pelopornya
partai mana yang pejabat nya taat patuh aturan melaporkan harta kekayaannya kepada KPK; hanya PKS nomor 3 lah pelopornya
partai mana yang kader kadernya paling memiliki rasa dekat dengan
masyarakat untuk membantu dan menjadi relawan; ketika masyarakat
tersebut sedang tertimba musibah atau bencana; hanya PKS nomor 3 lah
pelopornya
partai mana yang kader kadernya selalu menjadi
lokomotif terdepan didalam memperjuangkan syariat islam lewat aksi aksi
nyata disocial media dan media nyata contoh jilbab untuk polwan; hanya
PKS nomor 3 lah pelopornya
PKS nomor 3
menjadi sebuah
partai dengan kondisi dan situasi indonesia yang majemuk serta beraneka
ragam memang akan menuntut PKS menjadi partai yang harus besar dan
mampu menampung segala aspirasi dan budaya bangsa ini.diluar hal tersebut; PKS tetaplah partai yang terdepan didalam menegakkan syariah dan kewajiban untuk agamanya
...."Menjadi pribadi yang terbaik adalah sebuah keputusan, TETAPI menjadi baik bersama bangsa juga adalah sebuah pilihan"...
pribadi yang terbaik untuk bangsa yang lebih baik
PKS nomor 3 pilihan terbaik
-bang dw-
komunitas pohon kersen spesial
https://www.facebook.com/groups/442486392537299/permalink/538560142929923/
No comments:
Post a Comment