Tuesday, April 15, 2014

Pelajaran dari Saksi 2014: Belajar Mengelola Negara

Batu Ampar, Jakarta - Sampai hari ini saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menunjukkan totalitas dan militansinya dalam mengawal suara PKS. Selain terkenal militan dan total, saksi PKS juga terkenal jujur, kritis, cerdas dan rapi dalam bekerja.

Ada kejadian yang menarik di kelurahan Batu Ampar Kramat Jati, Jakarta, Senin (/14/04/2014) Pukul 21.00 wib. Ketika itu proses penghitungan rekap suara selesai, dan data-data penghitungan sudah di print out dan siap ditandatangani para saksi dari parpol, ada kejanggalan di jumlah total suara yang dimiliki oleh kelurahan dan data dari saksi PKS. Selisih suara yang cukup besar yaitu sekitar 1200an suara.

Di data kelurahan suara PDIP berkurang 700an suara, Partai Gerindra berkurang 400an suara, dan sisanya dari partai lain. Ketika proses penandatangan seluruh saksi menandatangani berita acara tersebut, hanya saksi dari PKS saja menolak menandatangani berita acara tersebut.

Andi Susanto, saksi PKS menolak menanda tangani berita acara tersebut mengemukakan bahwa "PKS menghargai suara rakyat yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berpartsipasi dalam proses demokrasi di Indonesia, walaupun suaranya bukan untuk PKS," ungkapnya.

Ketika saksi dari PKS dan pihak kelurahan menulusuri datanya satu persatu, ternyata kesalahan terjadi bukan karena kesengajaan, tetapi di proses penjumlahan suara partainya.

Akhirnya sepakat bahwa pihak kelurahan akan merevisi datanya untuk ditandatangani ulang oleh para saksi perwakilan partai politik.

Salut buat saksi PKS yang telah berjuang mengamankan suara rakyat, walaupun suaranya bukan untuk PKS.

BRAVO SAKSI PKS !!!

No comments:

Post a Comment